Laman

Selasa, 19 Maret 2013

BATERAI RAMAH LINGKUNGAN


getah tanaman

Getah tanaman alami berwarna merah ternyata bisa digunakan sebagai bahan baterai lithium-ion, berkelanjutan, ramah lingkungan, dan lain-lain, demikian pernyataan peneliti.

Getah yang sedang diselidiki oleh peneliti untuk penggunaan dalam baterai berasal dari bagian akar tanaman merambat yang dikenal sebagai tumbuhan madder. Masyarakat kuno di sejumlah peradaban di Asia dan Timur Tengah merebus akar madder ini lebih dari 3.500 tahun lalu untuk mengambil ekstrak purpurin, suatu jenis getah tidak beracun yang mereka gunakan untuk mewarnai kain dengan warna oranye, merah dan merah muda yang menyala.

“Ini menandai pergeseran paradigma. Selama 3000 tahun terakhir, kami telah menggunakan purpurin sebagai bahan pewarna. Kami tidak pernah berpikir zat ini bisa digunakan dalam penyimpanan energi,” peneliti George John, seorang pakar kimia organik di City College of New York, seperti dilansir dari TechNewsDaily. “Ini tentunya menjadi kabar baik bagi kami dan mungkin generasi mendatang”.

Batrerai lithium-ion ini bisa digunakan untuk menghidupkan perangkat bergerak dan mobil listrik yang sumber tenaganya bisa diisi ulang. Mayoritas baterai lithium-ion mengandalkan kobalt sebagai unsur utama dalam elektroda yang aliran listrik yang melewati.

“Tiga puluh persen kobalt yang dihasilkan di dunia dihabiskan untuk industri baterai,” kata peneliti Arava Leela Mohana Reddy, ilmuwan material di Rice University.

Sayangnya, kobalt mahal dan persediaannya makin menipis. Proses pembuatan dan pendaurulangan baterai lithium-ion yang berbahan kobalt juga menuntut suhu yang tinggi dan konsumsi energi yang besar. Di tahun 2010, hampir 10 miliar baterai lithium-ion harus didaur ulang , kata Reddy.


Getah tanaman ini dapat dpergunakan sebagai pengganti kobalt yang memerlukan suhu tinggi utnuk diolah dan menghabiskan energi banyak. Peneliti menemukan bahwa mereka bisa membuat purpurin  menjadi elektroda hanya dalam beberapa langkah mudah di suhu ruangan. Prosesnya juga lebih sedikit menghasilkan emisi karbon dan yang terpenting bahan ini alami dan tidak memiliki potensi racun bagi lingkungan hidup, berbeda dari kobalt. (LS/*AP)

sumber http://www.ciputraentrepreneurship.com/teknologi/21914-baterai-ramah-lingkungan-dari-getah-tanaman.html

Tidak ada komentar: